Jumat, 22 Mei 2009

Hari Kebangkitan Guru seluruh Indonesia

Hari ini tepat tanggal 20 Mei 2009, yang diperingati sebagai momen Hari Kebangkitan Nasional. Kalau kita lihat dari istilahnya, KEBANGKITAN mempunyai makna bangun atau berdiri untuk tegak kembali setelah sebelumnya dalam keadaan yang sebaliknya ( lemah, terduduk atau keterpurukan ). Demikian pula hendaknya terjadi dalam dunia pendidikan kita. Kita masih banyak menyaksikan keterpurukan, kelemahan dunia pendidikan di berbagai komponen. Sebagai guru yang baik seharusnya tanggal 20 mei ini seharusnya bukan hanya sekedar hari libur nasional, hari untuk bersantai, piknik dengan keluarga dan kesibukan-kesibukan lainnya. Namun jauh dari sekedar hari libur momen Kebangkitan harus kita resapi maksud dan tujuannya. Marilah kita renungkan hal-hal yang berkaitan dengan dunia guru dan pendidikan sebagai berikut :
1. Berkaitan dengan UAS BN, Ujian Nasional atau apapun itu istilahnya, banyak kepala sekolah yang tertangkap basah “ meminjam” naskah soal ujian yang sifatnya RAHASIA untuk “ kebaikan “ para siswanya.
2. Banyak guru yang nyambi menjadi guru prifat / les yang berusaha meningkatkan daya saing pasarannya dengan membocorkan soal semesteran kepada pelanggannya, dalam hal ini siswa binaannya.
3. Banyaknya kepala sekolah dan oknum guru yang teledor sehingga terjebak dalam perilaku yang melanggar etika / norma kesusilaan ( maaf : berselingkuh dengan sesama guru )
4. Banyaknya geng siswa di sekolah-sekolah, parahnya geng-geng itu berpotensi menjadi perkumpulan para pendekar yang tidak semestinya menjadi pendekar, sehingga memicu terjadinya perkelahian pelajar. Bagaimana peran guru dalam membina moral siswa???
5. Banyaknya sekolah yang masih lemah dalam control susilanya sehingga banyak beredar video “saru” di kalangan siswa di berbagai jenjang pendidikan.
6. Ada kepala sekolah yang menyelewengkan dana BOS
7. Ada pejabat Dinas Pendidikan yang menjadi tersangka dalam kasus tindakan korupsi pada suatu kabupaten
8. Dan masih banyak lagi keterpurukan moral dari dunia guru dan dunia pendidikan kita.
Yaaa sudahlah… kita lupakan saja semua kejadian dan kenyataan diatas, bukan saatnya kita hanya sekedar prihatin dan menyesalinya namun jauh kebih dalam daripada itu semua, kita mempunyai kewajiban untuk membangun kembali tatanan dan norma-norma yang telah rusak atau hampir runtuh, yang seharusnya diindahkan dan dikuasai oleh sosok guru dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Profesionalisme tidak harus kita tuntut dengan berbagai penghargaan, sehingga momen sertivikasi misalnya bukan menjadi tujuan utama kita dalam menjalankan kewajiban atau aktifitas mengajar kita. Sehingga kita tetap semangat walaupun tanpa sertivikasi sekalipun.
b. Marilah kita terjemahkan penghargaan dengan peningkatan gaji sebagai motivator kita untuk senantiasa meningkatkan kemampuan dan semangat kita dalam menjalankan tuga mengajar dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Kita harus ingat bahwa pilihan menjadi guru bukanlah secara kebetulan saja, tetapi itulah jalan hidup kita, dan apakah kita akan membangun jalan kita sendiri dengan sekedarnya padahal itu adalah jalan hidup kita ???, tentu saja tidak demikian.
d. Jangan pernah kita menuntut untuk peningkatan kesejahteraan terus sebelum kita mampu menunjukkan profesioalisme kita dalam menjalankan tugas keguruan kita, sebelum mampu menghasilkan output siswa yang berkompeten sebagaimana telah diamanatkan dalam standar kelulusan yang telah ditetapkan pemerintah dan kita rumuskan sendiri.
e. Kita harus berupaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap siswa kita dengan menjalankan PAKEM dalam setiap pembelajaran kita.
f. Kita harus menjadi guru yang hebat. Tidak ada pilihan kecuali hebat dalam hal kompetensi kita sesuai tugas yang dibebankan pada pundak kita.
g. Marilah kita lakukan pekerjaan kita dengan prinsip Kerja Keras, Kerja Ikhlas dan Kerja Tuntas.

Sekali lagi …. Momen kebangkitan ini marilah kita gunakan untuk benar-benar bangkit dari berbagai kelemahan dan keterpurukan dunia kita baik dari segi profesionalitas dan moralitas kita dengan segala daya dan upaya perbaikan diberbagai lini demi kemajuan dunia pendidikan kita. Sukses untuk guru dan pendidikan di negeri ini..

0 komentar: